TEMPO.CO, Jakarta -Matraman, lokasi Stasiun Matraman, merupakan salah satu kawasan tua kaya sejarah yang terdapat di wilayah Jakarta Timur dan sebagian lagi (Matraman Dalam) masuk Jakarta Pusat.
Mengutip nomor.net, Matraman berisi enam kelurahan, yakni Kayu Manis, Kebon Manggis, Palmeriam, Pisangan Baru, Utan Kayu Selatan, dan Utan Kayu Utara. Daerah yang padat akan gedung-gedung menjulang ini ternyata punya sejarah yang panjang.
Penyerbuan Bala Tentara Sultan Agung ke Batavia
Mengutip dari jakarta-tourism.go.id, asal muasal penamaan Matraman memiliki berbagai versi dan selalu dikaitkan dengan seorang pangeran dari Kerajaan Mataram dalam peristiwa penyerangan tentara Sultan Agung ke jantung kendali VOC Belanda, yakni Batavia.
Matraman berawal dari suatu tempat di wilayah Kelurahan Pal Meriam. Di sebuah tempat bekas tongkat yang ditancapkan oleh seorang pangeran dari Mataram. Tempat ini lalu dikenal dengan nama Kampung Matraman.
Pal Meriam sendiri merupakan wilayah yang diserahkan oleh seorang pangeran Mataram kepada pamannya dalam penyerangan ke Batavia alias Jayakarta atau Jakarta yang kala itu dijajah Belanda.
Bala tentara Sultan Agung singgal di kawasan tersebut sebelum bertempur. Tetapi episode gempuran untuk mengusir VOC dari Tanah Air tersebut gagal.
Unggul persenjataan, benteng kokoh, dan logistik, VOC Belanda berhasil mempertahankan Batavia. Adapun bala tentara Sultan Agung ditarik mundur kembali ke wilayah Kerajaan Mataram.
Masjid Kecil
Pendapat lain memaparkan bahwa Matraman berasal dari sebuah mesjid kecil di pinggir Ciliwung yang digunakan pangeran dari Mataram. Bekas masjid itu kemudian menjadi Kampung Matraman Dalam, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng.
Berikutnya: Pada era kolonial Belanda, rumah tersebut dimiliki Tuan Bool...